Jumat, 03 Januari 2014

HIV AIDS


KENALI HIV / AIDS UNTUK DIHINDARI
AIDS apakah itu ?
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Akibatnya tubuh menjadi rentan terhadap serangan penyakit.





AIDS bukanlah penyakit turunan, tetapi dapat ditularkan

MENGAPA AIDS PERLU DIWASPADAI?
  • Sudah tersebar dimana-mana termasuk di IndonesiaMenyebar dengan cepat Dapat menyerang semua orang tanpa pandang buluBelum ditemukan vaksin untuk mencegah dan obat untuk menyembuhkan
  • Dapat menyebabkan kematian

KENALI CIRI - CIRI KALAU KITA TERINFEKSI AIDS


Tidak seorangpun dapat mengetahui apakah seseorang sudah terinfeksi HIV atau belum hanya dengan melihat dari penampilannya. Sebab walaupun mereka sudah terinfeksi HIV gejalanya tidak nampak sampai berkembang menjadi AIDS.

Untuk mengetahuinya apakah kita telah terinfeksi Aids atau tidak adalah dengan melakukan tes HIV melalui
tes darah, yaitu untuk mengetahui apakah didalam tubuh terdapat antibodi terhadap HIV.

Jika hasil tes darah negatif, sebaiknya tes diulang setelah 3-6 bulan, karena sejak pertama kali terinfeksi HIV, tubuh kita membutuhkan waktu 3-6 bulan untuk membentuk antibodi. Jadi kalau kita melakukan tes dalam jangka waktu tersebut, maka hasilnya akan negatif walaupun HIV sudah ada didalam tubuh.

Jika hasil tes darah positif, sebaiknya melakukan tes ulang sebanyak 3 kali dan melakukan tes westen blot untuk meyakinkan.





PEMERIKSAAN TES HIV
Setiap orang yang merasa dirinya memiliki resiko untuk terinfeksi HIV/AIDS, dapat memeriksakan darahnya di laboratorium khusus di Rumah Sakit besar

Sebelum dilakukan pemeriksaan, harus membuat surat persetujuan (informed Consent) dan mendapat pra-tes konseling dan pasca tes konseling yang memadai

Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil contoh darah

Hasil pemeriksaan akan selesai dalam waktu kurang lebih satu minggu.

  Hasil Pemeriksaan Negatif

  Berarti belum ditemukan zat anti terhadap virus HIV di dalam tubuh kita, karena tubuh manusia memerlukan kurang lebih 3 bulan untuk membuat zat anti. Oleh karena itu dianjurkan untuk mengulangi pemeriksaan tiga bulan berikutnya, dengan catatan menghindari hal-hal yang dapat menularkan virus tersebut selama menunggu pemeriksaan kedua


  Hasil Pemeriksaan Positif
  Sebaiknya melakukan tes lagi dan melakukan tes wetrn blot untuk meyakinkan

CARA PENULARAN AIDS?

HIV menular terutama melalui perpindahan darah, cairan sperma dan cairan vagina dari seorang pengidap HIV/AIDS kepada orang lain. Jadi penularannya terjadi melalui :

a. Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS tanpa memakai kondom
b. Transfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV
c. Jarum suntik dan benda-benda tajam lainnya bekas dipakai oleh
     pengidap HIV tanpa disterilisasi dengan benar
d. Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat juga menularkan kepada
     janin di dalam kandungan melalui plasenta atau saat persalinan

BAGAIMANA HIV/AIDS TIDAK MENULAR?
HIV menular terutama melalui perpindahan darah, cairan sperma dan cairan vagina dari seorang pengidap HIV/AIDS kepada orang lain. Jadi penularannya terjadi melalui :
a. Bersalaman, cium pipi, berpelukan
b. Memakai peralatan makan/minum bersama
c. Gigitan nyamuk/serangga
d. Pemakaian fasilitas umum bersama seperti WC, kolam renang, dll
e. Penderita HIV/AIDS bersin/batuk di dekat kita
f. Hidup serumah dengan pengidap HIV/AIDS asal tidak melakukan
     hubungan seksual


BAGAIMANA AIDS dan INFEKSI HIV DAPAT DICEGAH?
HIV/AIDS dapat dicegah dengan perilaku sehat dan bertanggung jawab, seperti:
Perilaku Sex
Abtinance / tidak melakukan hubungan seks sebelum/ diluar nikah.
Be faithful /saling setia terhadap pasangannya.
Condom /menggunakan kondom jika pasangan mengidap HIV atau jika kita tidak yakin terhadap pasangan kita
Pengamanan Darah
Jika memerlukan transfusi darah, korban atau keluarga korban minta kepastian terlebih dahulu bahwa darah yang akan dipakai telah melalui proses screening.
Dalam menolong kecelakaan hindari kontak langsung dengan darah, dengan cara menggunakan sarung tangan bila tersedia atau kantong plastik, kain dll sebagai pengganti
Penggunaan Jarum Suntik dan Benda Tajam Lainnya
Gunakan peralatan baru atau yang sudah distrerilisasi dengan benar

Kamis, 02 Januari 2014

Definisi/Pengertian Filariasis

Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga memnjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. Untuk memberantas penyakit ini sampai tuntas

WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global ( The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020 (. Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan missal dengan DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di 5 kabupaten percontohan. Perluasan wilayah akan dilaksanakan setiap tahun. Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu; Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular : Di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat berperan sebagai vector penular penyakit kaki gajah.
Sumber : Kumpulan Leaflet Kuliah

Gejala dan tanda klinis Filariasis :
1. Gejala dan tanda klinis akut :
a. Demam berulang ulang selama 3-5 hr, demam hilang bila istirahat dan timbul lg stlh kerja berat.
b. Pembekakan kelenjar getah bening ( tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak tampak kemerahan panas dan sakit.
c. Radang saluran kelenjar getah bening terasa …panas dan sakit yg menjalar dari pangkal ke arah ujung kaki atau lengan.
d. Abses filarial terjadi akibat seringnya pembengkakan kelenjar getah bening dapat pecah dan mengeluarkan darah dan nanah.
e. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong buah zakar terlihat agak kemerahan dan terasa panas.
2. Gejala dan tanda klinis kronis :
pembesaran yg menetap ( elephantiasis) pd tungkai, buah dada, buah zakar.
DIAGNOSIS FILARIASIS :
1. Klinis : Diagnosis klinis ditegakkan bila ditemukan gejala dan tanda klinis akut ataupun kronis.
2. Dengan pemeriksaan lab yaitu pemeriksaan darah jari dilakukan pd malam hr antara pkl. 20.00-02.00 ws oleh tng mikroskopis yg memeriksa seseorang dinyatakan sbg penderita Filariasis apabila dlm sediaan darah tebal ditemukan MIKROFILARIA.



PENYEBAB FILARIASIS
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama 4 – 6 tahun dan dalam tubuh manusia cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama malam hari.
CARA PENULARAN FILARIASIS
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit nyamuk yang sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung larva (L3). Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah penderita atau dari hewan yang mengandung mikrofolaria. Nyamuk sebagai vector menghisap darah penderita (mikrofilaremia) dan pada saat itu beberapa microfilaria ikut terhisap bersama darah dan masuk dalam lambung nyamuk. Dalam tubuh nyamuk microfilaria tidak berkembang biak tetapi hanya berubah bentuk dalam beberapa hari dari larva 1 sampai menjadi larva 3, karenanya diperlukan gigitan berulang kali untuk terjadinya infeksi. Didalam tubuh manusia larva 3 menuju sistem limfe dan selanjutnya tumbuh menjadi cacing dewasa jantan atau betina serta bekembang biak